COBIT
(Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan
audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat oleh Information
Systems Audit and Control Association (ISACA) dan IT Governance
Institute (ITGI) pada tahun 1992. COBIT
Framework adalah standar kontrol yang umum terhadap teknologi informasi, dengan
memberikan kerangka kerja dan kontrol terhadap teknologi informasi yang dapat
diterima dan diterapkan secara internasional.
COBIT
bermanfaat bagi manajemen untuk membantu menyeimbangkan antara resiko dan
investasi pengendalian dalam sebuah lingkungan IT yang sering tidak dapat
diprediksi. Bagi user, ini menjadi sangat berguna untuk memperoleh keyakinan
atas layanan keamanan dan pengendalian IT yang disediakan oleh pihak internal
atau pihak ketiga. Sedangkan bagi Auditor untuk mendukung atau memperkuat opini
yang dihasilkan dan memberikan saran kepada manajemen atas pengendalian
internal yang ada.
Kriteria Informasi berdasarkan COBIT
Untuk memenuhi
tujuan bisnis, informasi perlu memenuhi kriteria tertentu, adapun 7 kriteria
informasi yang menjadi perhatian COBIT, yaitu sebagai berikut:
- Effectiveness (Efektivitas). Informasi yang diperoleh harus relevan dan berkaitan dengan proses bisnis, konsisten dapat dipercaya, dan tepat waktu.
- Effeciency (Efisiensi). Penyediaan informasi melalui penggunaan sumber daya (yang paling produktif dan ekonomis) yang optimal.
- Confidentially (Kerahasiaan). Berkaitan dengan proteksi pada informasi penting dari pihak-pihak yang tidak memiliki hak otorisasi/tidak berwenang.
- Intergrity (Integritas). Berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan data/informasi dan tingkat validitas yang sesuai dengan ekspetasi dan nilai bisnis.
- Availability (Ketersediaan). Fokus terhadap ketersediaan data/informasi ketika diperlukan dalam proses bisnis, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Ini juga terkait dengan pengamanan atas sumber daya yang diperlukan dan terkait.
- Compliance (Kepatuhan). Pemenuhan data/informasi yang sesuai dengan ketentuan hukum, peraturan, dan rencana perjanjian/kontrak untuk proses bisnis.
- Reliability (Handal). Fokus pada pemberian informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dan pemenuhan kewajiban mereka untuk membuat laporan keuangan.
Prinsip COBIT
1. Meeting stakeholder needs, berguna
untuk pendefinisan prioritas untuk implementasi, perbaikan, dan jaminan.
Kebutuhan stakeholder diterjemahkan ke dalam Goals Cascade menjadi tujuan yang
lebih spesifik, dapat ditindaklajuti dan disesuaikan, dalam konteks : Tujuan
perusahaan (Enterprise Goal), Tujuan yang terkait IT (IT-related Goal), Tujuan
yang akan dicapai enabler (Enabler Goal). Selain itu sistem tata kelola harus
mempertimbangkan seluruh stakeholder ketika membuat keputusan mengenai penilaian
manfaat, resource dan risiko.
2. Covering enterprise end-to-end, bermanfaat
untuk mengintegrasikan tata kelola TI perusahaan kedalam tata kelola
perusahaan. Sistem tata kelola TI yang diusung COBIT 5 dapat menyatu dengan
sistem tata kelola perusahaan dengan mulus.
Prinsip kedua ini juga meliputi semua fungsi
dan proses yang dibutuhkan untuk mengatur dan mengelola TI perusahaan dimanapun
informasi diproses. Dalam lingkup perusahaan, COBIT 5 menangani semua layanan
TI internal maupun eksternal, dan juga proses bisnis internal dan eksternal.
3. Applying a single intergrated framework, sebagai
penyelarasan diri dengan standar dan framework relevan lain, sehingga
perusahaan memapu menggunakan COBIT 5 sebagai framework tata kelola umum dan
integrator. Selain itu prinsip ini menyatukan semua pengetahuan yang sebelumnya
tersebar dalam berbagai framework ISACA (COBIT, VAL IT, Risk IT, BMIS, ITAF,
dll).
4. Enabling a holistic approach, yakni
COBIT 5 memandang bahwa setiap enabler saling memperngaruhi satu sama lain dan
menentukan apakah penerapan COBIT 5 akan berhasil.
5. Separating governance from management, COBIT
membuat perbedaan yang cukup jelas antara tata kelola dan manajemen. Kedua hal
tersebut mencakup brbagai kegiatan yang berbeda, memerlukan struktur organisasi
yang berbeda, dan melayani untuk tujuan yang berbeda pula. Perbedaan Governance
(Tata kelola) dengan Management (Manajemen)
Governance adalah tata kelola yang memastikan
bahwa tujuan perusahaan dapat dicapai dengan melakukan evaluasi terhadap
kebutuhan, kondisi, dan pilihan stakeholder, menerapkan arah melalui prioritas
dan pengambilan keputusan terhadap arah dan tujuan yang telah disepakati. Pada
Kebanyakan perusahaan, tata kelola adalah tanggung jawab dari dewan direksi
dibawah kepemimpinan ketua.
Management (Manajemen) berfungsi sebagai
perencana, membangun, menjalankan dan memonitor aktifitas-aktifitas yang
sejalan dengan arah yang ditetapkan oleh badan tata kelola untuk mencapai
tujuan perusahaan. Pada kebanyakan perusahaan, manajemen menjadi tanggung jawab
eksekutif manajemen dibawah pimpinan CEO.(**)
Manfaat dan Pengguna COBIT
Secara manajerial target
pengguna COBIT dan manfaatnya adalah :
Direktur dan Eksekutif
Untuk memastikan manajemen
mengikuti dan mengimplementasikan strategi searah dan sejalan dengan TI.
Manajemen
- Untuk mengambil keputusan investasi TI.
- Untuk keseimbangan resiko dan kontrol investasi.
- Untuk benchmark lingkungan TI sekarang dan masa depan.
Pengguna
- Untuk memperoleh jaminan keamanan dan control produk dan jasa yang dibutuhkan secara internal maupun eksternal.
Auditors
- Untuk memperkuat opini untuk manajemen dalam control internal.
- Untuk memberikan saran pada control minimum yang diperlukan.
Sumber:
https://sharingvision.com/2013/07/5-prisnsip-cobit-5/
http://billymerkava.blogspot.co.id/2013/01/apa-yang-anda-ketahui-mengenai-cobit.html
https://haendra.wordpress.com/2012/06/08/pengertian-cobit/
http://www.kajianpustaka.com/2014/02/pengertian-sejarah-dan-komponen-cobit.html
Komentar
Posting Komentar