Judul : You
Are My Inspiration
Penulis: Panji Ramdana
Penerbit : Malkas Media
Jumlah Halaman : 102 Halaman
Penulis: Panji Ramdana
Penerbit : Malkas Media
Jumlah Halaman : 102 Halaman
Buku ini berisi kumpulan
puisi-puisi yang dikemas dalam bahasa yang sangat sederhana dan mudah dipahami.
Tiap kata yang tersaji dapat membuat kita terhanyut dalam kata-katanya yang
mampu menyihir kita memaknai langsung apa yang tersirat dalam puisi tersebut.
Buku ini terdiri dari 74 puisi. Disini akan aku tulis beberapa puisinya.
Inspirasi datang dari mana saja
Salah satunya dari ketidakmungkinan
Karyaku ada itupun karena adanya kamu
Terima kasih
Telah menjadi inspirasiku selama ini
Lempari saja aku dengan senyum
Aku takkan pernah bosan
Asal kau jangan melemparku jauh-jauh
Lalu tersenyum
Tentang Rindu
Rindu
Jika tidak bisa aku menghindarinya,
Aku akan menikmatinya
Sebab kemana pun kau pergi,
Kau bintangnya malam ini
Jika tidak bisa aku menghindarinya,
Aku akan menikmatinya
Sebab kemana pun kau pergi,
Kau bintangnya malam ini
Cinta ?
Yang aku tahu kita hanya bertatapan
Dan percaya pada saat itu
Kamu Memang Yang Terbaik
Jangan pernah takut untuk berada di puncak
Sebab kamu tidak sendiri
Jikapun kamu sendiri, yakinlah akan ada doa-doa
Yang menemanimu disana
Jangan lupakan aku yang ada di dasar itu
Yang mendoakan dan memberikan semangat, untukmu
Kamu memangyang terbaik,
dan kamu akan selalu menjadi yang terbaik
Karena kamu.... teramat baik
Paling Berharga
Jika kamu bertanya mengapa aku sampai sejauh ini
aku akan menjawab
Aku terlalu jauh seperti ini karena aku sudah terlanjur
bahagia dalam kehidupan ini
Karenanya aku bisa menemukan siapa aku dan untuk apa
aku disini
Terima kasih untuk inspirasiku yang paling berharga
Batu Air
Rebahlah di jalanan batu-batu air yang menghampar ini
Sebelum semuanya usai
Mencair kembali menjadi sungai penyesalam tak berujung
Menimba kemalangan orang
Yang tak beranjak dari tempat
Jauh tenggelam ke dalam batu yang mencair
Bulan berlalu,
Apa yang tinggal didalamnya tak di temukan
Kemana hilangnya anakku ?
Batu air yang baru pun tak mampu menjawabnya
Terimalah
Baiknya aku pergi dengan kehilangan yang sewajarnya
Karena aku sudah berani untuk datang
Pagi dan malam, bulan dan bintang,
Begitupun datang dan pergi
Semua sudah berpasangan sebelumnya,
Dimana ada pagi tentu ada malam
Begitupun dimana ada datang tentu ada pergi
Terimalah
Ceritakan tentang apa yang kamu rasakan
Pejamkan matamu dan pikirkan semua hal yang sudah terjadi
Bahagia atau pun kesedihan
Mana yang lebih dahulu muncul ?
Mana yang lebih berbekas di hati ?
Tentunya ada satu nama yang telah membuatnya
Terimalah
Kertas Lusuh Yang Pernah Aku Jaga
Tidak apa jika luka yang telah kau buat menghunus begitu saja
Memaki akan keputusan yang telah aku lakukan di depan kaca
Kemarin hari menghilang terlelap
Dengan serpihan hati tak berupa
Jatuh mengendap sulit bangkit dibuatnya
Kau...
Luka teramat kecil menggenggam keseluruhan tubuhku
Benalu yang dulu pernah aku sanjung
Dan kini buatku layu
Kau...
Secarik kertas lusuh yang dulu pernah kujaga
Sekelumit rasa sesal yang dulu pernah kutanya
Bahwa apakah aku dan kau kelak
Kan baik-baik saja ?
Pintu Kebahagiaan
Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan
Tetapi seringkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup
Sehingga tidak dapat melihat pintu yang lain yang dibukakan untuk kita
Dalam hidup, terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan
Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan
Akhirnya kita tahu bahwa yang kita inginkan terkadang
Tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia
Karena bahagia tidak melulu soal apa yang kita inginkan,
Melainkan apa yang kita butuhkan
Yang aku tahu kita hanya bertatapan
Dan percaya pada saat itu
Kamu Memang Yang Terbaik
Jangan pernah takut untuk berada di puncak
Sebab kamu tidak sendiri
Jikapun kamu sendiri, yakinlah akan ada doa-doa
Yang menemanimu disana
Jangan lupakan aku yang ada di dasar itu
Yang mendoakan dan memberikan semangat, untukmu
Kamu memangyang terbaik,
dan kamu akan selalu menjadi yang terbaik
Karena kamu.... teramat baik
Paling Berharga
Jika kamu bertanya mengapa aku sampai sejauh ini
aku akan menjawab
Aku terlalu jauh seperti ini karena aku sudah terlanjur
bahagia dalam kehidupan ini
Karenanya aku bisa menemukan siapa aku dan untuk apa
aku disini
Terima kasih untuk inspirasiku yang paling berharga
Batu Air
Rebahlah di jalanan batu-batu air yang menghampar ini
Sebelum semuanya usai
Mencair kembali menjadi sungai penyesalam tak berujung
Menimba kemalangan orang
Yang tak beranjak dari tempat
Jauh tenggelam ke dalam batu yang mencair
Bulan berlalu,
Apa yang tinggal didalamnya tak di temukan
Kemana hilangnya anakku ?
Batu air yang baru pun tak mampu menjawabnya
Terimalah
Baiknya aku pergi dengan kehilangan yang sewajarnya
Karena aku sudah berani untuk datang
Pagi dan malam, bulan dan bintang,
Begitupun datang dan pergi
Semua sudah berpasangan sebelumnya,
Dimana ada pagi tentu ada malam
Begitupun dimana ada datang tentu ada pergi
Terimalah
Ceritakan tentang apa yang kamu rasakan
Pejamkan matamu dan pikirkan semua hal yang sudah terjadi
Bahagia atau pun kesedihan
Mana yang lebih dahulu muncul ?
Mana yang lebih berbekas di hati ?
Tentunya ada satu nama yang telah membuatnya
Terimalah
Kertas Lusuh Yang Pernah Aku Jaga
Tidak apa jika luka yang telah kau buat menghunus begitu saja
Memaki akan keputusan yang telah aku lakukan di depan kaca
Kemarin hari menghilang terlelap
Dengan serpihan hati tak berupa
Jatuh mengendap sulit bangkit dibuatnya
Kau...
Luka teramat kecil menggenggam keseluruhan tubuhku
Benalu yang dulu pernah aku sanjung
Dan kini buatku layu
Kau...
Secarik kertas lusuh yang dulu pernah kujaga
Sekelumit rasa sesal yang dulu pernah kutanya
Bahwa apakah aku dan kau kelak
Kan baik-baik saja ?
Pintu Kebahagiaan
Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan
Tetapi seringkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup
Sehingga tidak dapat melihat pintu yang lain yang dibukakan untuk kita
Dalam hidup, terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan
Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan
Akhirnya kita tahu bahwa yang kita inginkan terkadang
Tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia
Karena bahagia tidak melulu soal apa yang kita inginkan,
Melainkan apa yang kita butuhkan
Itulah beberapa puisi karya Panji Ramdana. Menyentuh bukan. Masih banyak lagi puisi-puisi nya pokoknya recommended banget buat yang suka puisi.
Sekian review dari aku.
Komentar
Posting Komentar