Black
box testing berfokus pada kebutuhan fungsional software berdasarkan pada
spesifikasi kebutuhan dari software. Dengan adanya black box testing,
perekayasa software dapat menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang secara
penuh memeriksa keseluruhan kebutuhan fungsional pada suatu program. Black box
testing digunakan pada tahap akhir dan berfokus pada domain informasi.
KATEGORI
ERROR YANG AKAN DIKETAHUI MELALUI BLACK BOX TESTING
- Fungsi yang hilang atau tak benar
- Error dari antar-muka
- Error dari struktur data atau akses eksternal database
- Error dari kinerja atau tingkah laku
- Error dari inisialisasi dan terminasi
BLACK
BOX TESTING DIDISAIN UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN BERIKUT:
- Bagaimana validasi fungsi yang akan dites?
- Bagaimana tingkah laku dan kinerja sistem yang dites?
- Kategori masukan apa saja yang bagus digunakan untuk test cases?
- Apakah sebagian sistem sensitif terhadap suatu nilai masukan tertentu?
- Bagaimana batasan suatu kategori masukan ditetapkan?
- Sistem mempunyai toleransi jenjang dan volume data apa saja?
- Apa saja akibat dari kombinasi data tertentu yang akan terjadi pada operasi sistem?
METODE BLACK
BOX TESTING
1. METODE GRAPH BASED TESTING
1. METODE GRAPH BASED TESTING
Langkah ini dapat dicapai dengan
membuat grafik yang berisikan:
- Kumpulan node yang mewakili obyek
- Penghubung yang mewakili hubungan antar obyek
- Bobot node yang menjelaskan properti dari suatu obyek
- Bobot penghubung yang menjelaskan beberapa karakteristik dari penghubung.
- Pemilihan menu [New File] akan menghasilkan (generate) layar dokumen.
- Bobot node dari layar dokumen menyediakan suatu daftar atribut layar yang diharapkan.
- Bobot hubungan mengindikasikan bahwa layar harus ditampilkan dalam waktu kurang dari 1 detik
- Hubungan tak langsung ditetapkan sebagai hubungan simetris antara pemilihan menu [New File] dengan teks dokumen
- Hubungan paralel mengindikasikan hubungan layar dokumen dan teks dokumen
2.. EQUIVALENCE PARTITIONING
Merupakan metode black box
testing yang membagi domain masukan dari suatu program ke dalam kelas-kelas
data. Dapat juga diasumsikan bahwa masukan yang sama akan menghasilkan respon
yang sama pula. Hal ini digunakan untuk mengurangi masalah yang tidak mungkin untuk
testing terhadap tiap nilai masukan.
Sumber : Desain Test Case.pdf
Sumber : Desain Test Case.pdf
Komentar
Posting Komentar