Manajemen
Pengetahuan
(Knowledge management) adalah kumpulan perangkat, teknik, dan strategi untuk
mempertahankan, menganalisis, mengorganisasi, meningkatkan, dan membagikan
pengertian dan pengalaman. Pengertian dan pengalaman semacam itu terbangun atas
pengetahuan, baik yang terwujudkan dalam seorang individu atau yang melekat di
dalam proses dan aplikasi nyata suatu organisasi. Fokus dari MP adalah untuk
menemukan cara-cara baru untuk menyalurkan data mentah ke bentuk informasi yang
bermanfaat, hingga akhirnya menjadi pengetahuan.
Konsep
manajemen pengetahuan ini meliputi pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan
teknologi informasi (TI) dalam tujuannya untuk mencapai organisasi perusahaan
yang semakin baik sehingga mampu memenangkan persaingan bisnis. Perkembangan
teknologi informasi memang memainkan peranan yang penting dalam konsep
manajemen pengetahuan. Hampir semua aktivitas kehidupan manusia akan diwarnai
oleh penguasaan teknologi informasi, sehingga jika berbicara mengenai manajemen
pengetahuan tidak lepas dari pengelolaan.
Kegiatan manajemen pengetahuan (MP) ini
biasanya dikaitkan dengan tujuan organisasi semisal untuk mencapai suatu hasil
tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan
kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi. Pada umumnya, motivasi
organisasi untuk menerapkan MP antara lain:
- Membuat pengetahuan terkait pengembangan produk dan jasa menjadi tersedia dalam bentuk eksplisit
- Mencapai siklus pengembangan produk baru yang lebih cepat
- Memfasilitasi dan mengelola inovasi dan pembelajaran organisasi
- Mendaya-ungkit keahlian orang-orang di seluruh penjuru organisasi
- Meningkatkan keterhubungan jejaring antara pribadi internal dan juga eksternal
- Mengelola lingkungan bisnis dan memungkinkan para karyawan untuk mendapatkan pengertian dan gagasan yang relevan terkait pekerjaan mereka
- Mengelola modal intelektual dan aset intelektual di tempat kerja
Jenis
Penerapan Knowledge Management
1. Tacit Knowledge
Pada dasarnya tacit knowledge bersifat personal, dikembangkan melalui pengalaman yang sulit untuk diformulasikan dan dikomunikasikan (Carrillo et al.,2004). Tacit knowledge tidak dinyatakan dalam bentuk tulisan, melainkan sesuatu yang terdapat dalam benak orang-orang yang bekerja di dalam suatu organisasi. Menurut Polanyi (1966) tacit knowledge secara umum dijabarkan sebagai:
·
Pemahaman
dan aplikasi pikiran bawah sadar
·
Susah
untuk diucapkan
·
Berkembang
dari kejadian langsung dan pengalaman
·
Berbagi
pengetahuan melalui percakapan (story-telling)
Berdasarkan pengertiannya, maka tacit knowledge dikategorikan sebagai personal knowledge atau dengan kata lain pengetahuan yang diperoleh dari individu (perorangan).
Berdasarkan pengertiannya, maka tacit knowledge dikategorikan sebagai personal knowledge atau dengan kata lain pengetahuan yang diperoleh dari individu (perorangan).
2. Explicit Knowledge
Explicit knowledge bersifat formal dan sistematis yang mudah untuk dikomunikasikan dan dibagi (Carrillo et al., 2004). Menurut pernyataan Polanyi (1966) pada saat tacit knowledge dapat dikontrol dalam benak seseorang, explicit knowledge justru harus bergantung pada pemahaman dan aplikasi secara tacit, maka dari itu semua pengetahuan berakar dari tacit knowledge. Secara umum explicit knowledge dapat dijabarkan sebagai:
· Dapat
diucapkan secara tepat dan resmi
· Mudah
disusun, didokumentasikan, dipindahkan, dibagi, dan dikomunikasikan
Penerapan explicit knowledge ini lebih mudah karena pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk tulisan atau pernyataan yang didokumentasikan, sehingga setiap karyawan dapat mempelajarinya secara independent.
Tujuan Penerapan Knowledge Manajemen
Implementasi knowledge management atau manajemen pengetahuan akan memberikan pengaruh positif terhadap proses bisnis perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung, beberapa manfaat knowledge management atau manajemen pengetahuan bagi perusahaan antara lain:
- Penghematan waktu dan biaya. Dengan adanya sumber pengetahuan yang terstruktur dengan baik, maka perusahaan akan mudah untuk menggunakan pengetahuan tersebut untuk konteks yang lainnya, sehingga perusahaan akan dapat menghemat waktu dan biaya.
- Peningkatan aset pengetahuan. Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahaan kepada setiap karyawan untuk memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di lingkungan perusahaan akan meningkat, yang akhirnya proses kreatifitas dan inovasi akan terdorong lebih luas dan setiap karyawan dapat meningkatkan kompetensinya.
- Kemampuan beradaptasi. Perusahaan akan dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang terjadi.
- Peningkatan produktfitas. Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk proses atau produk yang akan dikembangkan, sehingga produktifitas dari perusahaan akan meningkat.
Sumber :
http://pengertianmanagement.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-knowledge-management.html
https://cecepsetiawanbidar.wordpress.com/2015/03/07/pengertian-knowledge/
Komentar
Posting Komentar