Hai readers
Kali ini aku mau sharing tentang liburan singkat aku
bersama sahabatku kemarin. Awalnya kami mau ke stasiun kereta api menuju ke Binjai,
masih dekat sih masih di kawasan Sumatera Utara tapi karena hari libur, stasiun
penuh dan sesak, dan untuk antri tiket aja mungkin sampai dua jam karena
antriannya panjang banget mengingat waktu juga sudah sore dan takut kalo
pulangnya kemalaman jadi kami urungkan niat untuk kesitu. Akhirnya kami putuskan
untuk jalan-jalan ke museum yang masih berdekatan dengan stasiun yaitu di
kawasan Jalan Ahmad Yani VII No.105, Kesawan Medan, Tjong A Fie Mansion.
Tjong A Fie Mansion |
Tjong A Fie Mansion ini adalah
rumah seorang pengusaha, banker, dan kapitan yang berasal dari Tiongkok yang
bernama Tjong A Fie (1860-1921) yang tinggal di Medan dan sukses membangun
bisnis besar dalam bidang perkebunan, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik gula,
bank, dan perusahaan kereta api di Sumatera. Tjong A Fie merupakan banker yang
kaya raya pada masanya dan sangat dermawan, serta memegang peranan besar dalam
membangun Kota Medan. Tjong A Fie menjaga harmonisasi hubungan kepada
pemerintah Hindia Belanda, Kesultanan Deli, Masyarakat Medan, dan Kekaisaran
China.
Tjong A Fie |
Rumah ini dibangun pada tahun 1900 dan usianya kini telah 118 tahun. Wow 1 abad lebih. Rumah ini menjadi landmark Kota Medan dan menjadi icon etnis Tionghoa yang tinggal di Medan. Rumah ini didesain dengan gaya arsitektur Tionghoa, Eropa, Melayu dan art-deco, dan sejak tahun 2009 menjadi objek wisata bersejarah (Museum) di Kota Medan. Museum ini merepresentasikan sejarah dan kebudayaan Indonesia-Cina yang ada di Kota Medan. Harga tiket masuk ke museum ini Rp.35.000 per orang, lumayan mahal dibanding museum-museum lain. Jam kunjungan wisatanya pukul 09.00 – 17.00.
Kesan pertama masuk museum
ini agak seram menurutku, yaa namanya rumah tua sudah 1 abad lebih ditambah
pencahayaan yang kurang yang membuat suasana dalam museum ini semakin
menyeramkan, tapi untungnya ada guidenya dan rombongan wisata yang lain, jadi waktu mengelilingi museum ini
ramai-ramai. Guidenya disini
menjelaskan sejarah-sejarah kehidupan Tjong A Fie dan menjelaskan setiap ruangan-ruangan
yang ada di dalam rumah Tjong A Fie tersebut. Disini pengunjung bisa melihat
kegiatan-kegiatan Tjong A Fie melalui foto-foto yang didokumentasikanya,
lukisan-lukisan, dan koleksi perabotan-perabotan yang digunakan oleh
keluarganya. Pengunjung juga bisa mempelajari budaya Melayu-Tionghoa dari
arsitektur rumahnya.
Piano zaman dahulu |
Ruang Kamar Tidur Tjong A Fie
Di dalam kamar tidur terdapat tempat tidur dan dilengkapi dengan tirai
atau kelambu, ada juga mesin jahit, dan lemari-lemari yang semuanya terbuat dari kayu |
Didalam kamar tidur terdapat kursi dan meja tempat bercengkerama sebelum tidur |
Ruang Perpustakaan yang sampai sekarang masih terdapat lemari koleksi buku-buku koleksi Tjong A Fie dan lemari tersebut tidak boleh dibuka |
Koleksi Buku Tjong A Fie |
Ruang Makan Keluarga Tjong A Fie |
Ruang
Keluarga untuk berkumpul bersama keluarga Terdapat alat musik yang paling mahal pada zamannya (aku lupa nama alat musiknya) |
Galeri Foto-Foto atau dokumentasi kegiatan Tjong A Fie selama hidupnya |
Ruang
Pesta di lantai 2. Di ruang ini Tjong A Fie biasanya berkumpul bersama keluarga atau sahabat-sahabat saat ada acara-acara pesta. |
Dapur
berada di belakang rumah terdiri dari tungku masak dan perabotan masak lainnya. |
Surat
Wasiat Tjong A Fie sebelum meninggal dunia. Sebelah kiri bahasa Indonesia dan sebelah kanan bahasa Cina |
Bagi kalian yang ingin liburan
ke Kota Medan, Museum Tjong A Fie masuk dalam list yang wajib kalian kunjungi. Dari museum ini kita dapat
mengambil pelajaran dari sosok Tjong A Fie bahwa kesuksesan tidak diraih secara
instan tapi diraih dari keuletan, ketekunan, dan kerja keras. Sosok Tjong A Fie
juga mengajarkan kita bahwa kita tidak boleh sombong kepada sesama meskipun kita
kaya raya. Kita harus menanamkan sikap dermawan dan suka menolong terhadap sesama.
Sekian sharing aku yaa, semoga bermanfaat.
Thanks
for reading.
Komentar
Posting Komentar