Blockchain

Haii readers…

Perkembangan teknologi informasi nggak ada habis-habisnya yaa… Beberapa waktu yang lalu aku mengulas sedikit tentang apa itu “Bitcoin”, nah mendengar kata Bitcoin maka tidak terlepas dari teknologi yang ada dibelakangnya yaitu “Blockchain”.

Apa lagi sih “Blockchain” itu ? Apa hubungannya dengan Bitcoin ?

Sumber : mhlnews.com

Blockchain adalah struktur data yang tersimpan dalam blok-blok yang saling terkait satu sama lain. Setiap blok record mempunyai hash yang merupakan representasi digital dari data yang terkandung di block record tersebut. Setiap blok mempunyai informasi tentang blok sebelumnya, yaitu hash dari blok sebelumnya tersebut. Data block dan urutannya tersimpan dalam banyak node komputer yang terdistribusi di internet (distributed ledger), sehingga sangat sulit untuk bisa mengubah data yang terjadi pada sistem blockchain karena akan berpengaruh terhadap data yang selanjutnya.

Dengan blockchain setiap transaksi dari bitcoin disimpan dalam sebuah Open Ledger (Buku Besar) yang didistribusikan ke dalam jaringan bitcoin. Setiap blockchain akan dibagikan copy datanya kepada setiap komputer yang terhubung pada jaringan tersebut. Pada setiap penambahan data akan ada pengecekan apakah datanya valid atau tidak, proses ini disebut dengan mining atau Proof of work.

Co founder Block Tech Steven Suhadi berkata, “Kalau di bitcoin, misalnya ada satu koin bitcoin. Saya akan memberikan satu bitcoin ini pada orang A. Komputer saya akan memberitahukan ke seluruh jaringan bitcoin untuk mencatat bahwa coin itu sekarang milik A jadi ketika coin itu diklaim orang lain, maka akan ketahuan itu bohong. Karena, pemiliknya adalah A” .

Steven menjelaskan bahwa blockchain menggunakan sistem terdesentralisasi yang memungkinkan efisiensi. Ketika seseorang membeli koin bitcoin, sistem komputer yang terhubung jaringan blockchain akan mencatat dan memberikan validitas secara otomatis sehingga sangat sedikit kesalahan, cepat, murah dan mudah. 

Blockchain sederhananya adalah database global online yang bisa dipakai siapa saja diseluruh dunia yang terkoneksi internet. Jika database dimiliki oleh suatu institusi tertentu seperti bank atau pemerintah, maka blockchain bukan milik siapa-siapa sehingga membuatnya menjadi lebih transparan karena bisa diakses oleh siapa saja.

Seperti buku kas induk di bank yang mencatat semua transaksi nasabah, blockchain juga mencatat semua transaksi yang dilakukan penggunanya. Hanya saja, jika buku kas induk hanya boleh dilihat dan dicek oleh pihak berwenang di bank, maka semua transaksi di blockchain bisa dilihat oleh semua penggunanya. Sebab gudang informasi blockchain tersimpan permanen di seluruh jaringan penggunanya, karena informasi yang dikumpulkan juga didistribusikan ke semua orang.

Dengan sistem database terbuka dan terdesentralisasi ini, blockchain tidak hanya memungkinkan untuk melakukan transaksi uang jadi lebih aman, cepat, dan murah, misalnya biaya transfer uang ke luar negeri lewat bank yang mahal dan makan waktu lama maka dengan adanya teknologi blockchain menjadi mudah dan murah. Rekaman digital yang disimpan permanen membuat blockchain juga bisa jadi alat transaksi berharga, seperti: investasi properti, perhiasan, barang dan jasa lainnya, bahkan perhitungan suara Pemilu.


Referensi :

Komentar